Senin, 02 April 2012


Trik Mempercepat & Menstabilkan Koneksi Internet
Sesuai dengan judulnya, kali ini kami akan mencoba untuk membahas bagaimana menstabilkan koneksi internet yang biasa anda pakai. Tips ini bisa digunakan pada semua jenis koneksi baik itu menggunakan modem GPRS/CDMA/3G, kabel telephone, WiFi atau juga menggunakan kabel LAN melalui konektor RJ45.
Jika anda pengunjung baru di FastNCheap Blog, anda bisa membaca beberapa artikel dengan topik yang sama, yang telah kami publikasikan sebelumnya. Diantara artikel tersebut yaitu Keunggulan Web Browser Mozilla Firefox, Mengganti DNS dengan DNS Publik Milik Google dan OpenDNS dan Tips Mempercepat Browsing dengan Mematikan QoS Packet Scheduler.
Sekarang, kami akan memberikan tips lain yang bisa anda lakukan agar lebih mengoptimalkan kecepatan, kestabilan dan kenyamanan saat berinteraksi dengan dunia luar melalui internet.
Ping ke DNS Server.
Secara sederhana, server ISP akan menganggap komputer kita beristirahat (idle) jika dalam jangka waktu tertentu tidak melakukan request data ke server. Hal ini akan membuat server ISP, baik itu DNS server atau router sever harus melakukan identifikasi ulang jika ingin kembali terhubung ke server.
Jika ingin komputer anda tidak dianggap idle oleh server, lakukan ping secara real time (berulang-ulang) ke server dari ISP. Langkah-langkah melakukan ping ke DNS server adalah sebagai berikut :
  • Buka command prompt dengan cara klik Start Menu, Run, ketik CMD dan kemudian tekan tombol Enter.
  • Ketik ipconfig –all untuk mengetahui berapa IP address DNS server dari koneksi anda. Pada contoh terlihat IP address DNS server adalah 208.67.222.222 yang merupakan DNS publik milik OpenDNS.
  • Ketik ping 208.67.222.222 -t. Penjelasannya, komputer akan melakukan request ping ke server DNS sepanjang waktu (-t adalah time to live yang artinya terus menerus).
  • Jika ingin menghentikan ping request, tekan Ctrl + C pada keyboard atau dengan cara menutup jendela command prompt.
Auto Reconnet pada koneksi Dial-up.
Jika kebetulan anda pengguna internet dial up, anda bisa melakukan setting agar komputer melakukan dial otomatis jika koneksi terputus. Anda bisa membaca artikel yang pernah kami bahas sebelumnya dengan judul Auto Reconnect Pada Koneksi Dial-up.
Tetapi, jika tidak mau repot dengan tutorial itu, ada alternatif lain yaitu dengan menggunakan software pihak ketiga. Nama softwarenya adalah CiDial Auto Reconnect. Software ini sangat kecil, hanya berkapasitas tidak lebih dari 150kb serta cara penggunaannya yang sangat simple.
  • Pertama, dowload software CiDial, ekstrak menggunakan ZIP ekstraktor dan kemudian install di komputer yang anda pakai.
  • Jalankan aplikasi CiDial dan lanjutkan dengan dan pilih koneksi mana yang akan anda pakai. Klik menu File dan pilih Setting. Pilih device yang digunakan untuk akses internet, masukkan username dan password provider anda.
  • Klik tombol Connect untuk melakukan koneksi internet.
Program CiDial akan secara otomatis melakukan dial ulang jika koneksi anda terputus. Anda tidak perlu lagi melakukan dial manual karena CiDial sudah melakukannnya untuk anda.
Nonaktifkan Auto Update dari program yang terinstall di komputer anda.
Terkecuali anti virus, anda bisa menonaktifkan fasilitas auto update dari semua program yang terinstall di komputer. Hal ini akan menghemat bandwidth sekaligus mempercepat akses karena jalur internet yang anda pakai tidak digunakan software lain untuk update, yang sebetulnya tidak terlalu penting.
Sebagai contoh anda bisa menonaktifkan fasilitas auto update dari operating system di komputer anda. Untuk menonaktifkan auto update pada software lain, coba buka software tersebut dan cari bagian auto update dan kemudian nonaktifkan.

Upgrade ke Paket Internet Yang Lebih Baik.
Di Indonoesia, ada beragam paket koneksi internet yang bisa dipilih. Anda bisa memilih paket dengan harga murah meriah dengan konsekuensi mendapat akses internet seadanya atau memilih paket koneksi yang lebih mahal dengan fasilitas yang lebih baik.

Jika kebutuhan koneksi internet anda saat ini semakin tinggi tetapi paket koneksi internet yang anda gunakan biasa-biasa saja, anda bisa mempertimbangkan untuk beralih ke paket yang lebih baik. Harga yang lebih mahal tentunya akan sebanding dengan kenyamanan anda saat berinternet. Solusi lainnya, anda bisa mencoba paket internet yang ditawarkan oleh ISP lain yang lebih berkualitas dan tentunya dengan harga yang lebih kompetitif.
Pertimbangkan dengan matang sebelum upgrade paket koneksi interent atau beralih ke provider yang lain.
Upgrade Hardware Komputer.
Jika perangkat komputer yang anda miliki termasuk barang lama dan ketinggalan teknologi, anda bisa mempertimbangkan untuk membeli komputer baru dengan speech yang lebih tinggi. Jika hal itu tidak memungkinkan, anda bisa melakukan upgrade beberapa device yang memang membutuhkan speech yang lebih besar dan lebih cepat. Diantara perangkat yang berpengarudan bisa diganti tanpa harus mengganti semua deive yaitu penambahan memory, upgrade processor dan penggantian modem dengan kualitas yang lebih baik.

Tidak hanya untuk internet saja, anda bisa mendapatkan beberapa manfaat sekaligus jika mengupgrade komputer. Pekerjaan yang biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama, bisa diproses dengan lebih cepat karena perangkat yang anda gunakan memiliki kecepatan yang lebih baik dari sebelumnya.
Kesimpulan.
Ada banyak faktor yang berpengaruh kenapa koneksi internet yang anda pakai cukup lambat. Jika mengetahui apa penyebabnya dan solusi apa yang harus dilakukan, kita bisa dengan mudah mendapatkan koneksi internet yang lebih cepat dan stabil tanpa harus meminta bantuan orang lain.


Cara Mempercepat Booting Windows 7
Waktu booting (boot-time) yang cepat tentu menjadi idaman setiap pengguna laptop/komputer. Memang, sudah menjadi hal yang alamiah bahwa seiring berjalannya waktu boot-time menjadi semakin lambat. Bila Anda pengguna Windows 7 dan merasa boot-time Windows Anda mulai lambat, jangan khawatir. Saya akan berbagi mengenai tips & trik supaya boot-time Windows Anda menjadi lebih cepat.
Sebelumnya, kita perlu mencari cara untuk menghitung boot-time secara akurat. Tentu saja kita bisa menggunakan jam tangan untuk keperluan ini, namun ada cara yang lebih akurat lagi. Pertama adalah menggunakan aplikasi yang bernama Boot Racer. Aplikasi ini memang dibuat khusus untuk menghitung boot-time Windows. Untuk lebih jelasnya perhatikan ilustrasi yang saya capture dari laptop HP saya sendiri berikut ini:
  • Pertama download dulu installer-nya (dalam bentuk zip) di sini.

  • Setelah selesai, dobel klik file zip tersebut, kemudian dobel klik file installer didalamnya.
  • Klik Next ketika muncul window Installation Wizzard.
  • Pilih “I accept the license agreement”, lalu klik Next.
  • Setelah proses instalasi selesai, tampilan awal Boot Racer akan muncul. Klik saja di gambar stop watch tersebut.
  • Klik Yes untuk restart.
  • Pada saat memasuki Desktop, di sebelah kanan bawah akan muncul window kecil yang menunjukkan boot-time. Klik See why… untuk melihat detailnya.
  • Time To Logon adalah waktu sejak laptop menyala (Start) sampai ke menu Logon (karena saya menggunakan password untuk masuk ke Windows 7, sehingga pada saat booting mampir dulu ke menu Logon). Time to Desktop merupakan total waktu dari mulai Start sampai Desktop siap digunakan. User Logon Waiting Time merujuk pada jumlah waktu selama berada di menu Logon (untuk mengisi password). Klik Show History untuk melihat ringkasannya.
  • Di sini terlihat bahwa ada dua parameter utama yang digunakan Boot Racer, yaitu Time to Logon dan Time from Logon to Desktop.
Dari ilustrasi di atas, terlihat bahwa boot-time Windows 7 di laptop HP saya adalah 76 detik, dan mendapatkan rating Good. Waktu 6 detik untuk memasukkan password selama di menu Logon (User Logon Waiting Time), tidak dimasukkan dalam perhitungan untuk menentukan kecepatan boot-time secara keseluruhan (Time to Desktop).
Cara kedua untuk menghitung boot-time adalah dengan memeriksa Boot Time Logs melalui Windows Tools. Berikut saya tunjukkan ilustrasinya dengan menggunakan laptop HP saya sebagai contoh:
  • Klik View event logs pada bagian Administrative Tools.
  • Pada panel sebelah kiri, pilih ke Event Viewer -> Applications and Services Logs -> Microsoft -> Windows -> Diagnostics-Performance -> Operational. Pada panel tengah bagian atas, pilih baris dengan Event ID 100 dan Date and Time paling akhir. Lalu perhatikan nilai Boot Duration pada panel tengah bagian bawah. Inilah waktu booting (dalam mili-detik) yang terjadi pada saat booting terakhir.
Dari contoh di atas terlihat bahwa berdasarkan Boot Time Logs, boot-time laptop HP saya adalah sekitar 121 detik atau sekitar dua menit. Hal ini juga menunjukkan bahwa hasil perhitungan antara cara pertama (dengan Boot Racer) dengan cara kedua ini sangat berbeda, padahal keduanya mengacu pada booting yang sama. Hal ini wajar saja karena metode pengukuran yang digunakan memang berbeda, sebagaimana ditunjukkan oleh diagram berikut ini.
Yang perlu dipahami selanjutnya adalah bahwa sejak laptop/komputer menyala sampai ke menu Logon (Time To Logon), proses-proses yang terjadi adalah proses yang banyak berkaitan dengan hardware, seperti misalnya: memory check, boot device check, loading driver (ini terjadi pada saat animasi logo Windows 7 ditampilkan), dll. Sehingga kunci untuk menghemat waktu di sini adalah adalah dengan mengubah setting-an BIOS untuk menghilangkan pengecekan dan delay-delay yang tidak perlu. Selain itu, menghilangkan animasi logo Windows 7 juga bisa sedikit mempercepat Time To Logon ini.
Sebaliknya, sejak dari menu Logon sampai Desktop siap digunakan (Time From Logon To Desktop), proses-proses yang terjadi adalah proses yang banyak berkaitan dengan software yang ada di laptop/komputer. Banyak program-program yang kita gunakan, tanpa kita sadari, men-setting dirinya supaya dipanggil (di-load) pada saat awal masuk Windows (Startup). Semakin banyak program yang di-load saat Startup, semakin lama waktu yang dibutuhkan sebelum Desktop siap digunakan. Dengan demikian, kunci untuk menghemat waktu di sini adalah dengan mengurangi jumlah program yang di-load pada saat Startup.
Nah, sampai disini Anda tentu sudah paham mengenai seluk-beluk per-booting-an Windows, dan proses apa saja yang terjadi baik sebelum maupun sesudah Logon. Jika Anda tidak men-set password Windows 7 Anda, maka tentu saja menu Logon ini tidak akan muncul. Namun demikian proses yang terjadi tetaplah sama.
Kini tibalah saatnya saya memberikan tips & trik untuk mempercepat boot-time Windows 7. Langkah-langkah di bawah ini disertai dengan ilustrasi yang saya capture dari laptop HP milik saya sendiri pada saat menerapkannya. Di laptop/komputer Anda bisa jadi tampilannya agak sedikit berbeda, namun konsep dasarnya tetaplah sama. Berikut langkah-langkahnya:
  • Tekan Windows+R untuk memunculkan Run, ketik “msconfig”, lalu tekan Enter untuk memunculkan window System Configuration.
  • Pilih tab Boot, dan centang/contreng di bagian No GUI boot. Ini bertujuan untuk menghilangkan munculnya animasi logo Windows pada saat booting yang akan memberikan penghematan waktu. Kalau sudah, klik Advanced Options.
  • Centang/contreng pada bagian Number of processors dan lalu pilih angka paling besar di bagian bawahnya. Jumlah angka disini bisa berbeda, tergantung jenis processor yang digunakan. Laptop saya masih menggunakan dual core karenanya angka maksimalnya cuma 2. Bila Anda menggunakan quad core, i3 core, i5 core, i7 core, tentu jumlah angkanya akan berbeda. Pastikan Anda memilih angka yang terbesar! Jika sudah klik OK untuk kembali ke window System Configuration.
  • Pilih tab Startup. Di sini terlihat program-program apa saja yang di-load Windows pada saat Startup. Pastikan hanya program yang penting saja yang dipanggil. Program yang jarang digunakan atau tidak terlalu penting sebaiknya tidak perlu dicentang/dicontreng agar boot-time bisa dihemat. Jika ragu, Anda bisa memeriksa bagian Manufacturer dan Command untuk bisa lebih memastikan. Klik Apply lalu OK jika sudah selesai memilih-milih.
  • Klik Restart untuk melanjutkan.
  • Pada saat restart, bersiap-siaplah untuk masuk ke BIOS dengan menekan tombol untuk masuk BIOS. Tiap merek laptop/komputer biasanya mempunyai tombol BIOS yang berbeda. Di laptop HP saya, untuk masuk BIOS saya harus menekan F10.
  • Setelah masuk BIOS, carilah option-option yang berkaitan dengan booting dan bisa menghemat boot-time. Tampilan tiap BIOS pasti berbeda. Di sini saya berikan contoh tampilan BIOS laptop HP saya pada bagian System Configurations -> Boot Options. Lihat bagaimana saya menaruh harddisk (Notebook Hard Drive) di urutan teratas pada Boot Order, sekaligus men-disabled option boot lainnya yang tidak penting. Segala sesuatu yang berkaitan dengan delay juga saya set menjadi nol.
  • Pada beberapa BIOS, biasanya terdapat option Quick Boot Mode. Set option ini menjadi Enabled bila terdapat di BIOS Anda. Berikut ini adalah contoh ilustrasi yang saya ambil dari internet (karena di BIOS laptop HP saya tidak ada option ini).
  • Setelah selesai pastikan untuk men-Save perubahan yang sudah dilakukan kemudian keluar dari BIOS. Selesai sudah langkah-langkah untuk mempercepat booting Windows, dan sekarang tinggal melihat hasilnya.
HASIL
Ilustrasi di atas pada dasarnya menggambarkan penerapan tips & trik untuk mempercepat booting Windows 7 yang sudah saya uji cobakan sendiri di laptop HP saya. Begitu keluar dari BIOS dan masuk ke Windows lagi, berikut hasil yang saya dapatkan:
Boot Racer
Dari gambar di atas terlihat bahwa boot-time saya sekarang menjadi 49 detik, yang artinya terjadi penghematan 27 detik dari sebelumnya. Rating boot speed saya pun menjadi Excellent. Sungguh luar biasa!

Terlihat bahwa boot-time saya kini menjadi sekitar 63 detik, dari yang sebelumnya 121 detik. Jadi ada penghematan yang signifikan pula apabila dilihat dari catatan Boot Time Logs Windows 7.
Nah, Anda tentu penasaran untuk mencobanya sendiri bukan?! Silahkan dicoba tips & trik ini, dan akan lebih baik lagi jika setelah mencoba Anda memposting hasilnya di bagian komentar artikel ini. Selamat mencoba
Menemukan DNS Server untuk Menambah Kecepatan Koneksi Internet
Seperti posting tentang DNS sebelumnya, kali ini saya akan membahas lebih banyak  tentang custom DNS (Domain Name Server). Bagi yang belum tahu, penjelasan singkatnya DNS atau DNS server adalah server yang bertugas menerjemahkan nama domain ke alamat IP (IP address) sebelum ditelusuri lebih lanjut.

Jadi, cara singkat kerjanya, komputer kita berkomunikasi dengan internet menggunakan alamat IP, jadi ketika kita mengetikkan facebook.com misalnya, komputer kita akan menanyakan ke DNS , apa alamat IP dari facebook.com, kemudian setelah dibalas oleh DNS server dengan alamat IP yang bersangkutan, komputer akan mencari alamat tersebut melalui ISP (Internet Service Provide) kita seperti speedy, fastnet dan sebagainya.
Nah, setiap kita tersambung ke Internet, entah itu di kantor, rumah atau hotspot di kampus atau mall, pasti alamat DNS ini sudah ada secara otomatis (default). Yang akan kita lakukan disini adalah menemukan dan mengubah alamat DNS (yang juga berupa IP) atau biasa disebut custom DNS. Tujuan menggunakan custom DNS ini bermacam-macam diantaranya untuk memperbaiki kecepatan ber-Internet-ria.
Kecepatan kita saat koneksi ke Internet juga tergantung seberapa cepat DNS server dapat melayani permintaan kita untuk menerjemahkan nama domain (contohnya facebook.com) ke alamat IP yang bersangkutan. Biasanya ini sangat cepat, tapi karena DNS adalah server, kinerjanya juga tergantung kapasitas server tersebut (CPU, memory) dan juga jumlah layanan yang bisa dilayani sekaligus. Misalnya ketika permintaan melebihi kapasitas server DNS, maka yang akan terjadi adalah lambat atau malah keluar notifikasi error di browser kita.
Jika anda menginginkan tambahan kecepatan koneksi Internet, Google Public DNS adalah salah satu pilihannya.  Alamat IP Google Public DNS adalah :8.8.8.8 / 8.8.4.4  (DNS Primary / Secondary).
Jika anda ingin lebih yakin lagi dan ingin lebih banyak alternatif  DNS yang dapat meningkatkan kecepatan internet anda, anda bisa menggunakan NameBench. Aplikasi ini akan menguji koneksi Internet Anda dengan menggunakan beberapa DNS server kemudian akan merekomendasikan DNS alternatif sesuai kecepatan dan kedekatannya.  Cara menggunakannya:
  • setelah didownload (silahkan pilih download sesuai Sistem Operasi anda di halaman kanan atas website Namebench), jalankan aplikasi seperti gambar dibawah :

  • Langsung klik “Start Benchmark” .
  • Setelah melakukan pengujian atau benchmarking selama sekitar 6-10 menit, maka hasilnya akan ditampilkan di browser. Berikut adalah contoh hasil pengujian Namebench pada koneksi speedy yang saya pakai :

Ya, pada hasil tersebut Google Public DNS mendapatkan hasil rekomendasi terbaik dengan kemungkinan menambah kecepatan sebesar 28%. Namun hasil tersebut akan berbeda beda sesuai layanan Internet yang anda pakai. Selain itu Namebench juga memberikan alternatif Secondary (pada contoh diatas CepatNet-2 ID / 202.43.178.245) dan Tertiary Server (pada contoh diatas Telekomspeedy Jakarta-4 ID /202.134.0.61 ). Jadi ternyata DNS Telkomspeedy sendiri berada di urutan ketiga berdasarkan kecepatan dan kedekatan dengan koneksi Internet kita.
Setelah menemukan alamat DNS server yang cocok , anda tinggal mengubah setting DNS di komputer.
Sebagai tambahan, selain alasan kecepatan, ada 2 alasan utama lain pengguna menggunakan custom DNS.
Yang pertama adalah alasan keamanan. Untuk hal ini pengguna mengiginkan DNS yang juga mempunyai kemampuan mendeteksi alamat-alamat website yang punya potensi berbahaya seperti phising, malware . Custom DNS yang jadi favorit pengguna diantaranya adalah  Sunbelt ClearCloud dengan alamat : 74.118.212.1 / 74.118.212.2 (Primary / Secondary)
Kemudian yang kedua adalah alasan filterisasi konten. Jika anda menginginkan kenyamanan Internet dengan isi konten yang family friendly, maksudnya aman diakses seluruh anggota keluarga terutama anak kecil, seperti tidak ada konten pornografi dsb, maka salah satu pilihannya adalah menggunakan Open DNS dengan alamat  208.67.222.222 / 208.67.220.220 (Primary / Secondary)















Tips Mempercepat Browsing dengan Mematikan QoS Packet Scheduler
Apr 30, 2010 by Fikri Under Tips & Trik - 121 Comments  
Pada saat kita melakukan browsing internet, sering kita merasa sebel karena koneksi internet yang kita pakai terasa lambat, terlebih lagi kebutuhan tersebut bersifat mendesak untuk menyelesaikan tugas yang harus anda kerjakan. Trik ini memang tidak akan melipat gandakan kecepatan dari koneksi internet, tetapi setidaknya ini akan sedikit mempercepat koneski internet yang kita pakai.
Pada tips kali ini, kita akan mencoba mematikan salah satu  pada Windows yang secara umum tidak dipergunakan untuk kebutuhan umum yaitu QoS Packet Scheduler. QoS merupakan kependekan dari Quality of Service, disediakan system operasi windows dengan tujuan untuk memastikan jaringan dapat berjalan dengan lancar. Tetapi pada implementasinya paket ini memakan resource dari bandwidth anda sampai dengan 20%, sehingga bandwith anda sbesar itu akan terbuang sia-sia oleh QoS Packet Schduler.
Jika koneksi internet yang anda pakai memang sangat lambat, ini bukanlah solusi utama untuk mengatasi masalah. Anda harus menghubungi pihak Administrator jaringan yang mengurusi koneksi di tempat anda atau menghubungi pihak Internet Service Provider langganan anda untuk meningkatkan bandwidth yang lebih baik. Tentunya, anda harus mengupgrade layanan yang anda pakai.
Langkah-langkah untuk mematikan QoS pada Windows XP adalah sebagai berikut :
  • Login sebagai Administrator atau user yang setingkat dengan Administrator pada saat baru masuk Windows
  • Klik Start, Control Panel dan klik Network Connections
  • Klik kanan jenis koneksi yang anda gunakan, kemudian klik Properties (Ini bagian yang penting, jadi jangan salah untuk memilih koneski yang anda pakai)
  • Setelah keluar jendela baru, hilangkan tanda check pada bagian QoS Packet Scheduler
  • Kemudian klik OK dan tutup semua jendela yang telah anda buka sebelumnya